LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
UMUM
RESPIRASI
Oleh
:
1. Dian Kartika
Sari 12320050(1E)
2. Vegi Amborowati
12320143 (1E)
3. M.Khoirul Anam 12320146 (1E)
4. Widharatna
Setiyani 12320155 (1E)
5. Bela Isnan
Meiriza 12320173 (1E)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG 2012
Laporan Praktikum Biologi Umum
RESPIRASI
TANGGAL : Kamis, 18 Oktober 2012
TUJUAN :
Mengamati faktor apa yang mempengaruhi kecepatan respirasi
makhluk
hidup
DASAR
TEORI :
Respirasi
Menurut
definisi yang dikemukakan oleh weier et al 1974 respirasi adalah
oksidasi kimia yang terkontrol dan terkatalisasi oleh enzim yang terdapat dalam
protoplasma kemudian memecahkan kerbohidrat dan lemak serta membebaskan energi
untuk digunakan oleh organisme.
Maka di dalam fotosintesis energi yang tersimpan di dalam
makanan adalah energi yang berasal dari sinar matahari yang diubah menjadi
energi kimia. Sebagai
hasil proses photosintesis seperti gula ATP Phosphat akan dijumpai dalam respirasi namun di dalam
prosesnya ATP NADH
dijumpai pula respirasi namun proses kedua peristiwa ini sangat berbeda.
Yang dimaksud
dengan respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan
energi. Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan
maupun sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam
(syamsuri, 1980).
Respirasi
terjadi pada seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi
respirasi terjadi baik pada akar, batang maupun daun dan secara kimia pada
respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan fotosintesis.
Pada respirasi pembakaran glukosa oleh oksigen kan menghasilkan energi. Karena
semua bagian tumbuhan tersusun atas jaringan dan jaringan tersusun atas sel,
maka respirasi terjadi pada sel (jasin, 1989).
Sistem
pernapasan adalah pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh
organisme dan bertujuan mendapatkan energi. Alat respirasi pada berbagai hewan
berbeda-beda. Pada hewan tingkat rendah O2 langsung berdifusi
melalui permukaan tubuh, pada serangga adalah trakea, kalajengking dengan
paru-paru buku, ikan dengan insang, katak dengan paru-paru, kulit dan rongga
mulut, reptile dengan paru-paru, dll (panduan primagama).
Respirasi juga
terjadi pada manusia yang disebut dengan pernapasan. Proses menghirup oksigen
dan mengeluarkan karbondioksida.
Ditinjau dari kebutuhannya akan
oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
Respirasi Aerobik
(aerob)
Respirasi aerob
yaitu respirasi yang menggunakan oksigen oksigen bebas untuk mendapatkan
energi. Persamaan reaksi proses respirasi aerob secara sederhana dapat
dituliskan:
C6H12O6
+ 6H2O –>> 6H2O + 6CO2 + 675 kal
Dalam kenyataan reaksi yang terjadi
tidak sesederhana itu. Banyak tahapan yang terjadi dari awal hingga
terbentuknya energi. Reaksi-reaksi itu dapat dibedakan menjadi 3 tahapan yaitu
glikolosis, siklus krebs dan transport elektron (syamsuri, 1980).
Respirasi Anaerobik
(Anaerob)
Respirasi
anaerobik adalah reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energi tanpa
menggunakan oksigen. Respirasi anaerobik menggunakan senyawa tertentu misalnya
asam fosfoenol piruvat atau asetal dehida, sehingga pengikat hidrogen dan
membentuk asam laktat atau alcohol.
Respirasi
anaerobik terjadi pada jaringan yang kekurangan oksigen, akan tumbuhan yang
terendam air, biji – biji yang kulit tebal yang sulit ditembus oksigen, sel –
sel ragi dan bakteri anaerobik. Bahan baku respirasi anaerobik pada peragian
adalah glukosa. Selain glukosa, bahan baku seperti fruktosa, galaktosa dan
malosa juga dapat diubah menjadi alkohol.
Hasil akhirnya
adalah alkohol, karbon
dioksida dan energi. Glukosa tidak terurai lengkap menjadi air dan
karbondioksida, energi yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan respirasi
aerobik. Reaksinya :
C6H12O6
Ragi >> 2C2H5OH + 2CO2
+ 21Kal
Dari persamaan
reaksi tersebut terlihat bahwa oksigen tidak diperlukan.
Penghambatan respirasi
Penurunan
tekanan oksigen paling sering digunakan untuk
menyelididi hubungan-hubungan
diantara gama aliran itu disebut aliran masaa gerakan auxin dan metabolisme
aerobik. Hasil dari berbagai percobaan secara kualitatif ,
ketika nitrogen diganti
udara lebih sedikit auxsin yang dikembalikan unntuk penerima basal.
Penghilangan
dan pelepasan ke tekanan atmosfir tidak mempengaruhi pengangkutan di dalam
jaringan
aerobik. Semua sel aktif menerus melakukan
respirasi,
respirasi lebih sekedar pertukaran gas secara sederhana, proses keseluruhan
merupakan reaksi oksidasi reduksi yatu senyawa dioksidasi menjadi CO2 sedangkan
O2 yg diserap direduksi membentuk H2O. Respirasi glukosa :
C2H12O6
+
6CO2 à 6CO2 + 6H2O + energi
Respirasi
merupakan oksidasi dengan produk yang sama seperti pembakaran yang berlangsung di medium air dengan
pH mendekati netral pada suhu sedang. Pemecahan bertahap dan berjenjang
molekul besar merupakan cara untuk mengubah energi mendapatkan ATP.
Berbagai senyawa tersebut terbentuk pengubahan substrat awal
respirasi menjadi CO2 dan H2O tidaklah
lengkap. Biasanya hanya beberapa substrat awal respirasi yang teroksidasi
seluruhnya menjadi
CO2 dan H2O (proses katabolik) sedangkan sisanya
digunakan dalam sintesis (anabolik) terutama dalam
sel yang sedang tumbuh.
Kuosien
respirasi
Jika
karbohidrat misalnya sukrosa fruktan atau pati merupakan substrat rspirasi dan
jika
mereka secara sempurna
dioksidasi maka volume O2
yg diambil persis berimbang dengan CO2 yang dilepas. Nisbah CO2
terhadap O2 disebut kuosien respirasi atau RQ.
Respirasi pada serangga
Proses respirasi
pada serangga adalah Energi bebas diperlukan serangga untuk kelangsungan fungsi
hidup serangga dan hal itu didapatkan dari oksidasi nutrien. Suplai oksigen
untuk keperluan ini didapatkan melalui respirasi.
Respirasi meliputi
pengambilan, transport, dan penggunaan oksigen oleh sel-sel dan jaringan dan
pemindahan karbondioksida dari tubuh. Trakhea terbagi menjadi trakheolus yang
halus. Pada serangga, cara respirasi utamanya adalah melalui difusi gas-gas
dari udara secara langsung melewati membran menuju sel-sel.
Sistem trakhea.
Sistem utama transport gas-gas pada serangga adalah sistem trakhea. Sistem dari
pembuluh bercabang dinamakan trakhea.. pada lalat rumah memiliki batang
trakheanya mengalami perbesaran dinamakan kantung udara berfungsi meningkatkan
ventilasi.
Cabang trakhea
keluar dari batang trakhea pada masing segmen dan semakin banyak dan halus.
Ujung halus trakhea terbagi menjadi trakheolus yang sangat halus. Pembuluh
kapiler halus kemudian bercabang di sekitar sel dan jaringan dan menembus ke
dalam serat otot.
Sistem spirakel
terbuka keluar tubuh dikenal sistem terbuka. Sistem terbuka punya modifikasi
beragam. Sistem tertutup pula terdapat pada serangga dimana spirakel menjadi
non-fungsional.
Selain itu dtemukan penyimpanan udara, dimana
satu selaput atau gelembung air menempel pada tubuh. Plastron memungkinkan
serangga tetap tinggal dalam air. Sama halnya dengan gelembung pernapasan,
pernapasan menggunakanplastron mengandalkan difusi oksigen dari air ke dalam
gelembung, plastron adalah suatu rangka yang terdiri dari rambut kaku penolak
air atau jaring kutikula, selain itu memiliki pembuluh udara yang
digunakan snork menghisap udara
Proses respirasi
terjadi dengan cara difusi oksigen dan karbondioksida melalui sistem trakhea
dibantu ventilasi mekanis dari trakhea abdominal dan kantung udara. Difusi
oksigen ke sistem trakhea terjadi karena turunnya tekanan oksigen pada ujung
trakheolus. Dengan cara sama karbondioksida berdifusi keluar melaui sistem
trakhea.
Mekanisme
respirasi hewan jangkrik yaitu corong hawa (trakea) adalah alat pernafasan yang
dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada
lubang kecil yang ada dikerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel.
Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, yang terletak
berpasangan pada setiap sekmen tubuh. Spirakel mempunyai tutup yang dikontrol
oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur.
Umumnya
spirakel terbuka selama serangga terbang, dan menutup saat beristirahat.
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dan spirakel menuju
pembuluh – pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi
menjadi cabang halus yang disebut trakeolus. Sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis titin, terisi
cairan dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi
antara trakeolus dengan sel – sel tubuh.
Trakeolus
mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler. Pada sistem pengangkutan pada
vertebrata. Mekanisme pernapasan pada serangga ini, misalnya belalang adalah :
jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea menyerpi sehingga udara kaya
CO2 keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berkontraksi maka
trakea kembali pada volume semula.
Sehingga
tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan diluar sebagai akibatnya
udara diluar yang kaya oksigen masuk ke trakea, sistem trake berfungsi
mengangkut oksigen dan mengedarkan keseluruh tubuh, sebaliknya mengangkut
karbondioksida hasil respirasi dikeluarkan dalam tubuh. Dengan demikian, darah
pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan tidak mengangkut gas.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan.
Respirasi harus
berlangsung pada setiap sel yang hidup dan aktif untuk mempertahankan
kehidupannya. Perbedaan antara respirasi dengan pernapasan perlu dipahami
terutama karena pada pemakaian umum istilah respirasi sering disamakan dengan
pernapasan. Oksigen dan karbondioksida dipertukarkan melalui permukaan membran
yang halus. Kemudian darah mengangkut
oksigen ke sel-sel, dan oksigen digunakan respirasi.
Pada hewan
pernapasan merupakan pembantu
respirasi dan hanya merupakan
proses mekanis yang berasosiasi dengan
respirasi. Respirasi tetap merupakan proses penting, yang menyangkut pembebasan energi yang
sebenarnya.
PEMBAHASAN :
1.
Mengapa
antara respirasi hewan dan tumbuhan berbeda?
Disebabkan karena
cara bernapasnya yang berbeda jangkrik
menggunakan trakea, respirasi tumbuhan menggunakan respirasi aerob. Selain itu
dari makanan dan pencernaannya sirkulasi darah.
Banyaknya
karbondioksida yang dilepaskan dalam respirasi tumbuhan kadang-kadang ditaksir
terlalu besar oleh orang awam, jadi apa perkiraan bahwa tidaklah sehat kalau
tumbuhan disimpan dikamar tidur pada malam hari. Respirasi tumbuhan dalam kamar
tidur dimalam hari tidak mempunyai pengaruh
buruk terhadap kesehatan.
Percobaan
menunjukan bahwa udara yang mengandung karbondioksida sampai 0.6 persen atau 60
bagian per 10.000 bagian udara tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap
manusia. Kandungan karbondioksida yang dilakukan pada pagi hari dalam udara
diruang kaca yang dinilai penuh dengan tumbuhan menunjukan bahwa konsentrasi
karbondioksida ata-rata sekitar 5 bagian per 10.000 bagian udara, atau 0.05
persen hanya sedikit, diatas konsentrasi normal yaitu sebesar 0.03 persen.
Laju respirasi
tumbuhan demikian rendahnya sehingga dalam keadaan bagaimanapun oksigen dalam
udara tidak akan berkurang sebesar yang dapat mempengaruhi aktifitas respirasi
manusia.
ALAT
:
1. Respirometer ( tabung spesimen dan pipa kapiler berskala)
2. Timbangan
3. Kapas
4. Pensil
5. Buku
6. Hp ( sebagai pencatat waktu dan dokumentasi)
BAHAN :
1. Jangkrik
3 ekor (dengan berat badanyang berbeda)
2. Tauge
3. Larutan eosin
4. Vaseline
5. Kristal NaOH
CARA
KERJA :
1. Masukan
NaOH ke dalan respirator
2. Masukkan
kapas secukupnya
3. Ditimbang
untuk mendapat ukuran dari masing-masing jangkrik dan tauge
4. Masukkan
makhluk hidup yang akan diamati (jangkrik dan tauge)
5. Beri
vaselin pada perbatasan kedua tutup
6. Rekatkan
keduanya
7. Tutup
bagian ujung pada resporator
8. Beri
eosin menggunakan pipet
9. Amati
perubahan gerak eosin per menitnya
Cara penggunaan pipet di sini
yaitu :
1.
Pencet pipetnya
2. Masukkan pada ujung respirator yang tadi
ditutup
3. Tarik pipetnya sampai keluar baru dilepaskan
HASIL PENGAMATAN :
Table
Pengamatan Pada Jangkrik
Jenis
|
Ukuran dan
berat
|
Menit
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
||
Jangkrik
|
Besar
1,1 gr
|
-
|
0,04
|
0,10
|
0,15
|
0,20
|
0,25
|
0,24
|
0,25
|
0,27
|
0,32
|
Kecil
0,6 gr
|
0,02
|
0,04
|
0,07
|
0,11
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,21
|
0,22
|
0,23
|
Tabel Pengamatan Pada Jangkrik
Tentang Rata-Rata /menit dan /ukuran
Kecepatan
respirasi
|
Ukuran dan
berat
|
/ menit
|
/ukuran
|
Kecambah tauge
|
Besar
1,1 gr
|
1,53
|
1,80
|
Kecil
0,6 gr
|
0,14
|
2,32
|
Tabel Pengamatan Pada Kecambah
Tauge
Jenis
|
Ukuran dan
berat
|
Menit
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
||
Jangkrik
|
Kecil
1 gr
|
0,07
|
0,08
|
0,10
|
0,18
|
0,27
|
0,35
|
0,40
|
0,48
|
0,49
|
0,62
|
Besar
2 gr
|
0,05
|
0,06
|
0,09
|
0,22
|
0,27
|
0,42
|
0,45
|
0,47
|
0,56
|
0,60
|
Tabel Pengamatan Pada Kecambah Tauge
Tentang Rata-Rata /menit dan
/ukuran
Kecepatan Respirasi
|
Ukuran dan
berat
|
/ menit
|
/ berat
|
Jangkrik
|
Kecil
1 gr
|
0,30
|
3,02
|
Besar
2 gr
|
0,32
|
1,60
|
PEMBAHASAN :
KECEPATAN RESPIRASI
PADA TAUGE
Keceatan tauge yang
berukuran kecil punya kecepatan lebih besar dari tauge yang berukuran kecil.
Sedangkan untuk rata-rata kecepatan dihitung dari pengukuran maka lebih besar
nilainya yang tauge berukuran 1 gr dari pada 2 gr. Itu di sebabkan ukuran suatu
tumbuhan tidak mempengaruhi respirasi.
GRAFIK PADA RESPIRASI JANGKRIK
Grafik di atas
menunjukkan kenaikan dan penurunan, seperti dari menit pertama ke menit kedua, dimulai dari menit pertama ke
menit yang kedua yaitu 0,04 ; 0,06 ; 0,04 ; 0,05 ; 0, 05, -0,01 ; 0,01 ; 0,02 ;
0,05. Awal menit pertama mengalami kenaikan tapi pada menit ke tujuh mengalami penurunan sebesar 0,01
pada jangkrik yang berukuran besar 1,1 gr selanjutnya mengalami kenaikan
sedangkan untuk jangkrik yang berukuran 0,6 gr mengalami kenaikan pada menit 1,
2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10 yaitu 0,02 ;
0,12 ; 0,04 ; 0,01 ; 0,02 ; 0,02 ; 0, 01 dan mengalami penurunan pada menit ke
empat. Mungkin itu adalah siklus proses respirasi pada jangkrik yang termasuk
jenis insekta, yang tidak tetap, selalu berubah-ubah.
KECEPATAN RESPIRASI PADA JANGKRIK
Grafik di atas
menunjukkan kalau ukuran /menit lebih besar nilainya pada jangkrik yang
berukuran kecil 0,6 gr sedangkan jika dirata-rata untuk pengukuran /ukuran maka
jangkrik yang besar 1,1 gr nilainya yang tinggi.
Alat Respirasi pada Serangga
Corong
hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda
lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar
(eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen
tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka
dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka
selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen
dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi
cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
Trakeolus
tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas.
Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini
mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan
(transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang,
adalah sebagai berikut :
Jika
otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ
keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali
pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan
tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem
trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan
sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan
demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan
untuk mengangkut gas pernapasan.
Di
bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke
jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu
mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama.
Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang
menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung
dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula
serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air,
atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya
dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
Table Pengamatan Pada
Kecambah Jangkrik
|
Ukuran dan
berat
|
Menit
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
||
Kecambah Tauge
|
Besar
2 gr
|
-
|
0,04
|
0,10
|
0,15
|
0,20
|
0,25
|
0,24
|
0,25
|
0,27
|
0,32
|
Kecil
1 gr
|
0,02
|
0,04
|
0,07
|
0,11
|
0,15
|
0,16
|
0,18
|
0,21
|
0,22
|
0,23
|
Dilakukan pengamatan pada gerakan eosin dari eosin itu
dimasukkan sampai selang waktu pada menit ke 10.
Tabel Pengamatan Pada Jangkrik
Tentang Rata-Rata /menit dan /ukuran
Kecepatan
respirasi
|
Ukuran dan
berat
|
/ menit
|
/ukuran
|
Kecambah tauge
|
Besar
1,1 gr
|
0,18
|
0,91
|
Kecil
0,6 gr
|
0,14
|
0,7
|
Data di atas didapat dari :
Dik : T1 = -
T2 = 0,04
T3 = 0,10
T4 = 0,15
T5 = 0,20
T6 = 0,25
T7 = 0,24
T8 = 0,25
T9 = 0,27
T10 = 0,32
Dit : A:Untuk Jangkrik yang
berukuran besar 1,1 gr
1.
v / menit?
2.
v /ukuran?
Jawab :
A. jangkrik berukuran besar 1,1 gr
1.
v =
=
= 0,182
= 0,18
2.
v =
=
= 0,91
Dik : T1 = 0,02
T2 = 0,04
T3 = 0,07
T4 = 0,11
T5 = 0,15
T6 = 0,16
T7 = 0,18
T8 = 0,21
T9= 0,22
T10=0,23
Dit : B:Untuk Jangkrikyang
berukuran kecil 0,6 gr
1.
v / menit?
2.
v /ukuran?
Jawab :
B. Jangkrik yang berukuran kecil
0,6 gr
1.
v =
=
= 0,139
= 0,14
2.
V =
=
= 0,695
= 0,7
Tabel Pengamatan Pada Tauge
Jenis
|
Ukuran dan
berat
|
Menit
|
|||||||||
1’
|
2’
|
3’
|
4’
|
5’
|
6’
|
7’
|
8’
|
9’
|
10’
|
||
Jangkrik
|
Kecil
1 gr
|
0,07
|
0,08
|
0,10
|
0,18
|
0,27
|
0,35
|
0,40
|
0,48
|
0,49
|
0,62
|
Besar
2 gr
|
0,05
|
0,06
|
0,09
|
0,22
|
0,27
|
0,42
|
0,45
|
0,47
|
0,56
|
0,60
|
Tabel Pengamatan Pada Kecambah
Tentang Rata-Rata /menit
Kecepatan Respirasi
|
Ukuran dan
berat
|
/ menit
|
/ berat
|
Jangkrik
|
Kecil
1 gr
|
0,30
|
1,52
|
Besar
2 gr
|
0,32
|
1,60
|
Dik : T1 = 0,07
T2 = 0,08
T3 =0,10
T4 =0,18
T5 =0,27
T6 =0,35
T7 =0,40
T8 =0,48
T9 =0,49
T10 =0,62
Dit : A. Untuk Tauge
yang berukuran besar 1 gr
B. Untuk Tauge yang berukuran
besar 2 gr
1.
v / menit?
2.
v /ukuran?
Jawab :
A.
Untuk Tauge yang berukuran kecil 1 gr
1.
V =
=
= 0,304
= 0, 30
2.
V =
=
= 1,52
B.
Tauge yang
berukuran besar 2 gr
1.
V =
=
= 0,319
= 0,32
2.
V =
=
= 1,595
= 1,60
fungsi mengolesi vaselin pada leher respirometer yaitu akar sebagai perekat, supaya udara tak
masuk ke dalam
Amati pergerakan, perpindahan eosin setiap detiknya.
Di bawah tabung kecil respirometer diberi kapas agar di
sana tidak ada gaya grafitasi Karena dalam respirasi membutuhkan alas yang
lurus
ujung itu harus di tutup 2 menit sebelum ditambah dengan eosin, gunanya
ditutup agar udara baru tidak masuk ke dalam
Di bawah respirometer diberi kapas agar tidak ada gaya
grafitasi di sana, tujuannya agar respirometer itu diletakkan dalam permukaan
yang datar
Masukkan
eosin pada lubang kecil itu dengan menggunakan pipet
Mengapa terjadi perbedaan antara respirasi hewan dan
tumbuhan?
Disebabkan karena
cara respirasinya yang berbeda jangkrik menggunakan trakea, sedang respirasi
tumbuhan menggunakan respirasi aerob. Selain itu dari makanan dan pencernaannya
sirkulasi darah juga berbeda jauh.
Banyaknya
karbondioksida yang dilepaskan dalam respirasi tumbuhan kadang-kadang ditaksir
terlalu besar oleh orang awam, jadi apa perkiraan bahwa tidaklah sehat kalau
tumbuhan disimpan dikamar tidur pada malam hari.
Respirasi tumbuhan
dalam kamar tidur dimalam hari tidak
mempunyai pengaruh buruk terhadap kesehatan. Percobaan menunjukan bahwa udara
yang mengandung karbondioksida sampai 0.6 persen atau 60 bagian per 10.000
bagian udara tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia.
Kandungan
karbondioksida yang dilakukan pada pagi hari dalam udara diruang kaca yang
dinilai penuh dengan tumbuhan menunjukan bahwa konsentrasi karbondioksida
rata-rata sekitar 5 bagian per 10.000 bagian udara, atau 0.05 persen hanya
sedikit, diatas konsentrasi normal yaitu sebesar 0.03 persen.
Laju respirasi
tumbuhan demikian rendahnya sehingga dalam keadaan bagaimanapun oksigen dalam
udara tidak akan berkurang sebesar yang dapat mempengaruhi aktifitas respirasi
manusia.
Respirasi aerobik.
Jika gas oksigen bebas tersedia, hidrogen yang dilepaskandalam glikolisis dan yang
sementara terikat sebagai XH2 persamaan dan proses lainnya dapat
bergabung dengan oksigen untuk membentuk air. Respirasi anaerobik. Pada
respirasi anaerobik yang sejati hidrogen dilepaskan karena oenggabungannya
dengan oksigen yang berasal dari suatu anorganik.
KESIMPULAN :
Dari menit pertama
sampai menit terakhir mengalami kenaikan yang tidak pasti, seperti dari menit
pertama beranjak kedua selisihnya 0,01 ; 0,02 ; 0,08 ; 0,09 ; 0,08 ; 0,05 ;
0,08 ; 0,01 ; 0,13.
Grafik di atas juga
menunjukkan kalau proses respirasi suatu kecambah tauge mengalami proses
respirasi yang cepat sekali dan kenaikan dari menit pertama ke menit kedua
sampai menit berikutnya selalu tidak sama. Menunjukkan kalau proses respirasi
tidak tentu.
keceatan tauge yang
berukuran kecil punya kecepatan lebih besar dari tauge yang berukuran kecil.
Sedangkan untuk rata-rata kecepatan dihitung dari pengukuran maka lebih besar
nilainya yang tauge berukuran 1 gr dari pada 2 gr.
menit pertama ke menit kedua, dimulai dari menit pertama ke
menit yang kedua yaitu 0,04 ; 0,06 ; 0,04 ; 0,05 ; 0, 05, -0,01 ; 0,01 ; 0,02 ;
0,05. Awal menit pertama mengalami kenaikan tapi pada menit ke tujuh mengalami penurunan sebesar 0,01
pada jangkrik yang berukuran besar 1,1 gr selanjutnya mengalami kenaikan
sedangkan untuk jangkrik yang berukuran 0,6 gr mengalami kenaikan pada menit 1,
2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10 yaitu 0,02 ;
0,12 ; 0,04 ; 0,01 ; 0,02 ; 0,02 ; 0, 01 dan mengalami penurunan pada menit ke
empat.
ukuran /menit lebih
besar nilainya pada jangkrik yang berukuran kecil 0,6 gr sedangkan jika
dirata-rata untuk pengukuran /ukuran maka jangkrik yang besar 1,1 gr nilainya
yang tinggi.
Jadi nilai
kecepatan untuk jangkrik yang berukuran 1,1 gr, /menit 1,53 dan /ukuran 1,80 Sedang
untuk jangkrik yang berukuran 0,6 gr, /menit 0,14 dan /ukuran 2,32.
Pada respirasi
kecambah tauge yang berukuran 2 gr punya kecepatan /menit 0,30 dan /ukuran
3,02. Dan yang kecil 1 gr punya kecepatan /menit dan /ukuran 0,32 ; 1,60.
DAFTAR
PUSTAKA
Abidin, Zainal. 1984. Dasar Pengetahuan Ilmu
Tanaman. Bandung: Angkasa
B, frank. 1995. Fisiologi tumbuhan jilid 2. Bandung : ITB Bandung
Campble, Neil A. 2010. Biologi edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Hadi, H. Mochamad,
dkk. 2009. Biologi Insekta Entomologi.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Tjitrosomo, Siti Sutami . 1985. Botani Umum 2. Bandung : Angkasa
Wilkins, malcom B.
1989. Fisiologi tanaman. Jakarta : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar